Pentingnya Perencanaan Bagi Kepala Sekolah Abad 21
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah satu dari fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan. Seperti ungkapan melayu mengatakan Kalau memandang jauh kemuka, musim beralih takkan terlena, kalau memandang jauh kedepan, siaplah ia menghadapi perubahan.
Dengan melakukan yang demikian pekerjaan kita menjadi terukur, terkendali dan dapat dievaluasi. Suatu perencanaan dalam hadits nabi diistilahkan dengan menyiapkan bekal, sedangkan dalam firman Allah menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapi segala kemungkinan. Sebagaiman pesan Nabi kepada shahabat Abi Dzar ; “ Perkokohlah bahtera karena lautan itu dalam, Perbanyaklah bekal karena perjalanan itu panjang…”. Begitupun firman Allah dalam QS. al-Anfal : 60, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya…”.
Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa/peserta didik memasuki abad 21.
Perencanaan mempunyai posisi yang penting dalam sebuah organisasi, lembaga dan kumpulan pendidikan lainya, tanpa adanya perencanaan maka jalannya organisasi tidak jelas arah dan tujuannya. Oleh Karena itu perencanaan penting karena Pertama, dengan adanya perencanaan diharapan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan. Kedua, dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Ketiga, perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik. Keempat, dengan perencanaan dapat dilakukan skala prioritas. Kelima, dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan. Dengan demikian perencanaan mempunyai peranan penting dalam organisasi pendidikan maupun dalam organisasi yang bersifat pribadi. Dengan adanya perencanaan akan dimungkinkan untuk memprediksi kerja dimasa yang akan datang, bahkan akan mampu memprediksi kemungkinan hasil yang akan dicapai.
Dari penjelasan tersebut tergambar dengan jelas bahwa perencanaan dalam manajemen pendidikan sangat rumit. Dengan demikian perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa adanya pemikiran yang matang, komprehensif dan rasional. Untuk itu perhatian terhadap langkah-langkah perencanaan dan segala yang berkaitan dengan perencanaan penting bagi manajemen dan bagi para manajer pendidikan di sekolah yaitu Kepala Sekolah .
Paling tidak dalam penyusunan perencanaan hendaknya memenuhi hal tersebut, jika hal tersebut tidak dilalui maka ada kemungkinan rencana yang telah dibuat akan sulit untuk di realisasikan. Dengan demikian untuk menghindarkan dari kegagalan dalam menyusun perencanaan, langkah terbaik adalah menggunakan langkah-langkah yang telah teruji kebenarannya dalam menyusun perencanaan.
Abad ke-21 mengharuskan kepala sekolah harus memiliki kepemimpinan prima. Kepemimpinan prima abad ke-21 yang dimaksud adalah seoarang kepala sekolah mampu memimpin pengajaran dan pembelajaran, mengembangkan diri sendiri dan orang lain, Memimpin peningkatan, pembaharuan dan kesempatan, memimpin manajemen sekolah, melibatkan dan bekerja dengan komunitas (Aitsl, 2015).
Seiring dengan berjalannya waktu, telah terjadi transformasi peran kepemimpinan kepala sekolah dan guru dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Hal tersebut terkait dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap mutu hasil pendidikan akibat cepatnya perkembangan teknologi. Pendidikan pada abad 21 ini memiliki tantangan yang rumit dintaranya meliputi pendapatan guru, akuntabilitas pembelajaran, meningkatnya populasi siswa dan harapan mereka, tingginya tekanan biaya, serta intensifnya permintaan masyarakat akan lebih tingginya keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam mengahadapi abad ini. Pada dasarnya terdapat empat dampak pendidikan yang harus dimiliki oleh para siswa untuk menjadi warga masyarakat di era ini (Key menyebutnya 4C). Keempat dampak itu adalah: kemampuan berfikir kritis (critical thinking), kemampuan berkomunikasi (communication), kemampuan berkolaborasi (colaboration), dan kreatifitas (creativity).
Dari sisi kepemimpinan kepala sekolah, menurut Key, untuk dapat menghasilkan para siswa yang memiliki keempat kompetensi sebagaimana disebutkan di atas, maka seorang kepala sekolah perlu melakukan tujuh langkah sebagai berikut, yaitu:
- Mengadopsi visi sekolah;
- Membangun konsensus komunitas sekolah untuk senantiasa mengorientasikan layanan pendidikan pada upaya pencapaian keempat kompetensi di atas;
- Mengorientasikan sistem sekolah terhadap upaya untuk menghasilkan hasil pendidikan yang memiliki empat kompetensi tersebut;
- Mengunakan keempat kompetensi di atas untuk membangun kapasitas profesional para guru;
- Memadukan keempat kompetensi tersebut dengan kurikulum dan penilaian;
- Menggunakan keempat kompetensi di atas untuk mendukung guru;
- Melakukan pengembangan dan inovasi: Membangun organisasi dengan orientasi untuk mencapai keempat kompetensi tersebut di atas.
Perlu diingat bahwa baik kepala sekolah maupun guru pada dasarnya adalah seorang pemimpin dan juga sebagai seorang manajer, sehingga prinsip-prinsip sebagaimana telah penulis kemukakan di atas berlaku juga untuk mereka, oleh karena itu, atas dasar pendapat-pendapat sebagaimana telah penulis paparkan dapat disimpulkan bahwa, baik kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan, maupun guru sebagai pemimpin pembelajaran di dalam kelas – sebagai penyelenggara pendidikan pada abad 21 – dituntut untuk memiliki kemampuan lebih, dalam hal ini adalah kemampuan yang bukan sekedar untuk melakukan layanan pembelajaran dengan baik, melainkan harus ditambah dengan kemampuan-kemampuan lain yaitu kemampuan untuk berfikir jauh ke depan (visioner) dan adaptif terhadap berbagai perubahan bahkan mampu menjadi agen perubahan (inovatif dan kreatif). Sebagaimana ungkapan melayu Apa tanda sipinang petai, isinya keras bila dimakan, apa tanda guru yang pandai, berfikir luas ke masa depan. Berikut nasihat dari orangtua Kalau memandang jauh kemuka, musim beralih takkan terlena, kalau memandang jauh kedepan, siaplah ia menghadapi perubahan.